PROSEDUR PENGECATAN YANG BENAR DENGAN MENGGUNAKAN PLAMUR
- Hendra 4 Sinar Harapan
- 29 Okt 2018
- 2 menit membaca
Diperbarui: 1 Nov 2018
Selama ini banyak orang/ tukang cat yang mengandalkan plamur agar hasil cat terlihat halus dan indah. Namun apakah cara tersebut tepat ? Perlu kita pahami bersama bahwa fungsi utama Plamur dibuat adalah untuk menutup retak-retak rambut yang sering dijumpai pada tembok saat akan di cat, jadi bukan untuk menutupi seluruh permukaan cat dan penggunaannya pun tidak perlu banyak atau dipulas tebal-tebal namun gunakan secukupnya dan tidak terlalu tebal/ cukup tipis yang penting permukaan yang retak sudah ditutup. Sedangkan untuk permukaan yang retak agak besar lebih baik menggunakan semen putih untuk menutupnya.
Mengapa demikian ? Informasi yang kami dapat dari sebuah perusahaan cat terkemuka bahwa Plamur memiliki sifat yang dapat menghantarkan panas ke seluruh permukaan tembok. Bila Plamur digunakan dalam jumlah yang secukupnya, maka panas dapat diredam oleh cat dasar dan permukaan tembok sehingga tidak memberikan dampak pada permukaan cat. Namun bila Plamur digunakan dalam jumlah yang berlebihan misalkan satu bidang penuh menggunakan plamur padahal yang retak hanya sedikit, maka dalam waktu beberapa hari atau minggu, maka permukaan cat akan mengelupas karena panas yang dikeluarkan oleh plamur dari dalam.
Lalu bagaimana prosedur penggunaan plamur yang benar ? Prosedur yang benar adalah :
1. bersihkan dahulu dinding dari kotoran atau bekas paku atau sekrup atau debu, kemudian pastikan permukaan yang dicat dalam kondisi kering baik permukaan maupun didalam dindingnya agar hasil pengecatan sempurna dan efektif.
2. apabila sudah dibersihkan aplikasikan cat dasar/ sealer/ primer ke seluruh permukaan yang akan dicat cukup satu lapis saja.
3. apabila cat dasar sudah diaplikasikan, tunggu sampai cat dasar mengering kemudian periksa permukaan cat apakah terdapat retak rambut. Apabila terdapat retak rambut, maka aplikasikan plamur hanya pada permukaan yang mengalami retak rambut secukupnya (jangan tebal-tebal), jangan aplikasikan plamur ke seluruh permukaan dinding. Apabila permukaan tembok ternyata mulus dan tidak ada retak rambut sama sekali, maka plamur tidak perlu diaplikasikan dan tembok siap dicat.
4. Apabila dinding harus diplamur karena adanya retak rambut, maka gunakan sekucupnya hanya pada bagian yang mengalami retak rambut lalu biarkan sampai kering. Apabila sudah kering, maka aplikasikan kembali cat dasar hanya pada bagian yang diplamur dengan maksud untuk menutup plamur agar dapat menghindari kontak langsung dengan cat sehingga cat dapat tahan lama. Tunggu sampai cat dasar kering.
5. Setelah cat dasar mengering, maka dinding sudah siap di cat. Cat topcoat dapat diaplikasikan minimal 2 lapis diatas cat dasar tergantung warnanya apakah termasuk warna yang cepat menutup permukaan (cukup 2 atau 3 lapis) atau warna yang boros (bisa 4 sampai 5 lapis atau lebih).
Prosedur diatas dapat digunakan untuk pengecatan diluar maupun didalam ruangan.
Bila kita simak prosedur diatas maka dapat kita simpulkan bahwa Plamur hanya digunakan secukupnya hanya pada bidang yang mengalami retak rambut dan diaplikasikan diantara cat dasar dengan urutan lapisan cat sebagai berikut :
=====================================================
Dinding yang diplester -> Cat Dasar -> Plamur -> Cat Dasar -> Cat Topcoat.
=====================================================

Comments